A.
Operation Code (Opcode)
menspesifikasikan operasi yang akan dilakukan. Kode
operasi berbentuk kode biner.
Dalam komputasi, sebuah opcode (disingkat dari kode
operasi) adalah bagian dari instruksi bahasa mesin yang menentukan operasi yang
akan dilakukan. Selain opcode itu sendiri, instruksi biasanya menentukan data
mereka akan memproses, berupa operan. Selain opcodes digunakan dalam arsitektur
set instruksi dari berbagai CPU, yang merupakan perangkat keras, mereka juga
dapat digunakan di mesin komputasi abstrak sebagai bagian dari spesifikasi kode
byte mereka.
CONTOH OPCODE
- 0001(2) = 1(16) = Load AC dari memori
- 0010(2) = 2(16) = Simpan AC pada memori
- 0101(2) = 5(16) = tambahkan pada AC dari memori
Accumulator(AC/ACC) = penyimpanan sementara
B.
Source Operand Reference
operasi dapat berasal dari lebih satu sumber.
Operand adalah input instruksi. Sumber dan hasil operand dapat berada di salah satu
dari ketiga daerah di bawah ini. Memori utama atau memori virtual: dengan
referensi alamat berikutnya, maka alamat memori utama atau virtual harus
diketahui.
- Register CPU: instruksi harus diberi nomor register yang dimaksud.
- Perangkal I/O: instruksi harus menspesifikasikan modul I/O yang diperlukan oleh operasi.
C.
Result Operand Reference
Merupakan hasil atau keluaran operasi.
Result Operand Reference : merupakan hasil dari
operasi yang dilaksanakan
Contoh set instuksi dalam microsoft:
PRINT
- QUICK PRINT
- PRINT PREVIEW
Contoh dalam matematika 5+5=10 (10 tersebut hasil
perintah dari operand)
D.
Next Instruction Reference
menginformasikan CPU untuk melakukan instruksi
berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi
atau juga memberitahu CPU untuk
mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan
selesai(fetching).
EmoticonEmoticon